31 Agustus 2011

tiba-tiba kethul uteg.....

setajam-tajamnya samurai, kalau tidak diasah akan menjadi tumpul...
setajam-tajamnya tulisan dari pena, kalau tidak dilatih sama juga akan menjadi tumpul..
setajam-tajamnya pikiran, bila tidak digunakan akan menjadi tumpul juga....

damn.... tiba2 pikiran ini bingung mau kemana,
tiba2 visi yang dulu cukup terlihat setiap minggunya lama2 menjadi hilang...

damn lagi....

dan bagaimana cara aku harus mencari visiku,
bagaimana cara aku harus mencari langkahku...

jalan yang terang tiba2 menjadi gelap...
dan semuanya menghilang.....

hingga akhirnya aku bisa menyimpulkan bahwa ini adalah HIDUPKU....
dan tidak ada yang bisa mengekang kebebasanku....

so, it's time to find my vision again.....
it's time to get and grab the opportunity for my life....

"go to hell with your aid" kata Soekarno,
dan aku pun harus seperti itu,

"Go to hell with your aid, because this is my life and this is my way...."

03 April 2011

don't give up with your fear.....

Kemarin saya membaca sebuah cerita pendek karangan Anthony de Mello. Ceritanya seperti ini, “menurut suatu dongeng di India kuno, ada seekor tikus yang selalu tertekan karena takut kepada seekor kucing. Seorang tukang sihir merasa kasihan kepadanya lalu mengubahnya menjadi seekor kucing. Tetapi kemudian ia menjadi takut kepada anjing. Tukang sihir tersebut lalu mengubahnya lagi menjadi seekor anjing. Setelah menjadi anjing, muncul lagi ketakutannya kepada harimau. Maka tukang sihir tersebut mengubahnya menjadi seekor harimau. Menjadi harimau ternyata tidak membuat ketakutannya hilang. Dia mulai takut kepada pemburu. Pada saat itu tukang sihir menyerah. Ia mengubah harimau tersebut menjadi seekor tikus lagi dan berkata “Apa pun yang saya lakukan tidak akan membantumu karena engkau mempunyai hati seekor tikus.”

Perasaan takut yang dialami tikus dalam cerita tadi seringkali pula kita alami dalam hidup. Kita merasa takut terhadap sesuatu, takut terhadap masa depan, cemas terhadap ketidakpastian, takut gagal, takut mati, takut ditinggalkan, dan ketakutan-ketakutan lainnya. Saya punya ketakutan, dan saya yakin kamu pun juga punya rasa takut.

Dalam ilmu psikologi, ketakutan atau kecemasan diartikan sebagai an unpleasant emotion triggered by anticipation of future events, memories of past events, or rumination about the self. Psychologist mengkategorikan kecemasan menjadi dua. Normal anxiety dan disorder anxiety. Normal anxiety occurs when people react appropriately to the situation causing the fear. For example, most people feel anxious on the first day at a new job. They may be unfamiliar with their duties, or they may be unsure they made the correct decision in taking the job. Despite these feelings and any accompanying phsycological responses. They carry on and eventually adapt. Sedangkan disorder anxiety adalah perasaan cemas yang terrefleksikan dalam tindakan yang di luar kewajaran. Sebagai contoh, penderita obsessive compulsive yang mencuci tangan berulang-ulang karena cemas dengan adanya kuman di tangannya.

Ketika kamu merasa cemas, otak memberikan komando kepada beberapa organ tubuh lain sehingga membuat perubahan fisiologis. Detak jantung meningkat, muncul keringat dingin, trembling, dizziness, and tension which may range severity and origin. Di dalam pikiran pun, kecemasan yang terjadi bisa sangat meyakinkan sehingga segala hal yang seharusnya mudah untuk dilakukan, bisa menjadi sangat sulit atau bahkan tidak mungkin. Dan jika ini terjadi, ini menjadi sangat berbahaya karena tindakanmu akan menjadi terhenti.

Lalu bagaimana mengatasi kecemasan? Dari pengalaman hidupku aku mendapatkan cara-cara untuk mengatasi kecemasanku.
1. Terima fakta kecemasan
Menerima fakta bahwa aku cemas terhadap suatu hal ternyata memudahkanku untuk beradaptasi ketika aku menghadapi sumber kecemasanku. Contohnya seperti ini, sebelum berangkat ke Riau, aku benar-benar cemas karena aku belum pernah pergi sampai keluar pulau. Dalam pikiranku muncul ketakutan tentang bagaimana nanti di Riau, bagaimana perjalananku kesana, apakah aku akan betah dsb. Berhari- hari aku sangat cemas mengenai situasi tersebut. Aku ingat di malam sebelum aku berangkat, akhirnya aku baru menerima bahwa aku harus pergi dari zona nyamanku di Jogja.

2. rubah persepsi.
Merubah persepsi dari “aku cemas” menjadi “aku bersyukur” ternyata sangat membantuku pula dalam menghadapi sumber kecemasanku. Sebelum aku menerima kecemasanku untuk pergi ke Riau, banyak sekali keluhan kecemasan yang muncul dari mulutku, Tetapi setelah aku berusaha untuk merubah persepsiku, menjadi aku bersyukur karena sedikit orang yang dapat pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan, atau menjadi tahu situasi kota lain, perlahan kecemasanku itu berkurang.

3. Do what you fear
Perlu keberanian untuk melihat rasa cemas sebagai hasil pemikiran resah. Ada suatu pepatah”make mistake and learn from them”. Ternyata 90 persen dari kekhawatiran tidak akan terjadi dan 10 persen di luar kendali kita. So, kenapa harus takut? Taklukkan rasa takut dengan melakukan segala hal yang kamu takutkan selama ini. Aku memutuskan untuk berangkat dari Jogja ke Riau dan ternyata apa yang kucemaskan waktu itu tidak terjadi.

Rekan-rekan sekalian, jangan biarkan kecemasan menguasaimu, sadarilah kecemasanmu, rubah persepsimu, lakukan apa yang kamu cemaskan dan percayalah, ada keindahan yang akan kamu dapatkan..

27 Januari 2011

wis wae sorry.......

Diiringi hujan di tanah Riau, di laptopku terdengar nyanyian Steven and Coconut Trezz yang sendu... dan hanya satu kata yang bisa kukatakan terhadap lagu itu... "DAMN..."

lirik dengan alunan reggae yang mendayu-dayu itu bener membuatku harus bener-bener merubah persepsi, mereset memori, dan memformat ulang pemikiranku terhadap seseorang yang pernah mencintai dan kucintai...

putus nyambung putus nyambung putus nyambung putus nyambung putus.......

kukira semua akan selesai dengan nyambung dan akhirnya diputuskan oleh Gusti ingkang Maha Kuwaos... tp ternyata tidak seperti jawaban dalam sakramen perkawinan di gereja2 katolik itu..
apa yang dipersatukan manusia belum tentu tidak diceraikan manusia....

oke....setelah peristiwa itu pun otak ini terus berputar untuk merubah semua hal yang kurang tepat dalam berrelasi yang sumbernya dariku sendiri...berusaha untuk mencari apa yang harus diperbaiki untuk relasi yang sudah terjalin cukup lama ini...

tetapi lalu muncul gagrak baru yaitu minggatnya permaisuri dari tangan pangeran karena digondol asu.....

bajingan tenan.......




but life must go on.... semua harus berjalan... roda kehidupanku tidak akan berhenti hanya gara2 paku kecil....

memang untuk memperbaiki roda yang bocor karena paku kita perlu berhenti sejenak menambal atau mungkin mengganti roda yang lama dengan yang baru.

dan inilah yang sedang kulakukan....

rehat dulu karena tahu roda sudah benar-benar tidak bisa ditambal dan mencari dulu roda baru untuk mengganti roda yang lama itu....mbok nek meh divulkanisir wae aku mending muni wegah wae... sudah capek berada seperti yang dinyanyikan si gimbal steven tersebut

supaya ga penasaran.. ni lagu yang bener-bener mbikin aku muak bin setengah mati emosi pengen mbanting laptop....tapi dengan lagu ini bener2 membuatku menyadari bahwa dulu ternyata aku memang "mati rasa" sampai2 perlu beberapa proses putus nyambung yang membuat akhirnya sadar kalau ternyata dia bukan orang terbaik untukku....


Sebuah kisah usang
dalam kehidupan
yang pernah terlewatkan
penuh rasa kecewa

terbentur sebuah tanya
yang tak terjawab
menyakitkan......

tlah berulang kali
ku terjatuh di jurang yang sama
dan terbiasa hingga ku mati rasa
tlah berulang kali
terjerembab di lubang yang sama
dan terbiasa hingga ku mati rasa


*special thanks for steven coconut trezz dan mayanet yang sudah mendownloadkan lagu ini natal 2010 yang lalu....